Keindahan Tajur,Desa Seribu Goa

Bagi anda para pecinta Caving atau olahraga penyusuran goa di daerah Jabodetabek mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama desa Tajur, tepatnya terletak di Desa Leuwih karet, Tajur, Citereup. Di desa ini banyak sekali wisata goa yang bisa untuk di telusuri, mulai dari Goa Kraton, Goa Cikarea, Goa Cikenceng, dan masih banyak lagi.

Sepenggal cerita biasa dari perjalanan "piknik" mengunjungi sebuah desa yang tidak jauh dari kota besar Jakarta yaitu desa Leuwi karet Tajur-Citereup, Jawa Barat. Tempat ini bukan merupakan tempat wisata umum seperti halnya Bogor atau Bandung. Wilayah Tajur lebih akan sangat dikenal bagi penikmat petulangan Goa yang berada di wilayah Jakarta dan Jawa Barat selain itu akses menuju tempat ini sangat mudah dijangkau mulai dari naik motor, angkutan umum bahkan bersepeda bila kuat. Bagi saya tempat ini cukup besejarah dan cukup monoton karena "citereup maning...citereup maning" karena berkegiatan di citereup telah saya lalui sejak 7 tahun tepat saat memutuskan menjadi anggota salah satu kegiatan pencinta alam di kampus. Citereup merupakan tempat kami berlatih selain itu tempat ini telah "diwariskan" secara turun menurun oleh pendahulu kami sehingga sangat mengenal medan dan paling utama adalah murahnya biaya transportasi dan akomodasi menuju tempat ini.Tajur merupakan daerah kawasan karst yang masyarakatnya tidak mengalami kesulitan air seperti yang terjadi di kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta. Wilayah ini memiliki cuaca yang kurang lebih sama dengan Jakarta namun ketika malam hari udara lebih dingin dibandingakan Jakarta. Daerah tajur dikelilingi bukit-bukit hijau diatasnya dan disela-sela batuan kapur masih dapat ditanami bawang, tebu, buncis sampai Sereh.





Kondisi jalan desa di sepanjang Tajur ini terbilang sudah cukup maju dengan adanya peran PT Indocement yang terus dilakukan, namun disisi lain akses jalan menuju lokasi ini dibuat sangat terbatas bagi orang luar yang ingin mengaksesnya dan rehabilitasi yang dilakukanpun kebanyakan di daerakan pemukiman desa yang terluar.





Selain itu hal yang lucu dan juga sedikit menyedihkan bahwa sebaran Goa yang ada di Citereup ini belum terpetakan padahal lokasi menjadi "mainan" sehari-hari bagi penelusur Goa rekan-rekan yang ada di Jakarta dan Jawa Barat. Tidak terpikirkan atau kurangnya kepedulian terhadap wilayah ini, padahal wilayah ini dapat dijadikan wilayah wisata untuk umum bila dikenali dengan baik. Penelusur Goa menganggap dengan ber expedisi di tempat terjauh akan menjadi suatu yang wah bagi penggiat alam di lingkaran Mapala. Padahal jauh daripada itu berkegiatan "caving" tidak selalu menjadi kegiatan petualangan namun terdapat manfaat yang dapat diambil seperti, seberapa besar dampak adanya pertambangan kapur untuk PT indocement terhadap kehidupan ekonomi dan sosial penduduk setempat, dapat dijadikan pusat penelitian kawasan karst di Jawa Barat dan bila terpetakan dengan baik Goa apa saja yang dapat dijadikan wisata umum seperti yang ada di Bumi Ayu Sukabumi dan menambah tingkat perekonomian penduduk lokal.





Bagi sebagian masyarakat, dunia bawah tanah (goa) mungkin belum menjadi objek menarik untuk dicermati. Hal ini wajar karena berbagai pengetahuan tentang goa belum begitu dikenal secara meluas. Selama ini, hanya ilmuwan dan petualang yang memperlihatkan ketertarikan terhadap goa. Karena bagi petualang dan ilmuwan, goa adalah mahakarya alam yang selalu menarik untuk diungkap. Goa seolah menjadi jawaban atas kehausan seseorang terhadap ilmu dan tantangan petualangan.




Alamat sekretariat Linggih Alam :

Jl. Tajur- Leuwi Bilik KM.1, desa Tajur, Kec. Citeureup, Kab. Bogor

Selain goa, Tajur dikenal dengan penduduknya yang ramah dan terbuka. Salah satunya adalah Bapak Eman yang rumahnya sering disinggahi oleh kaum penyusur goa.